2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hari Batik Nasional ini berawal dari penetapan batik oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan pada 2 Oktober 2009. Setelah penetapan itu, maka Indonesia memperingati 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Kali ini saya akan membahas tentang motif Batik tertua di Indonesia
Motif Batik Parang merupakan salah satu motif paling tua di Indonesia. Kata Parang berasal dari Pereng atau lereng yang memiliki bentuk garis diagonal yang ada dalam motif batik ini, di setiap susunan motif bartik Parang biasanya akan terdapat susunan motif yang membentuk seperti huruf S yang saling terkait satu sama lain, dan melambangkan sebuah kesinambungan. bentuk huruf S sendiri diambil dari bentuk ombak lautan, menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.
Motif batik Parang merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo). Diciptakan oleh pendiri Keraton Mataram, sehingga motif ini menjadi pedoman utama dalam menentukan derajat kebangsawanan seseorang. Bahkan pada jaman dulu motif parang hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya.
Berikut jenis jenis batik Parang :
1. Motif Batik Parang Rusak.
diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. Motif ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai.
2. Motif Batik Parang Rusak Barong
merupakan salah satu pengembangan motif batik parang, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus.
3. Motif Batik Parang Klitik.
Motif parang klitik ini pada jaman dulu banyak dikenakan oleh para puteri raja.
Monday, October 1, 2018
Wednesday, September 5, 2018
Obor Asian Games
Obor asian games akan dibawa keliling di 54 kota dan kabupaten di 18 provinsi di Indonesia dengan menempuh jarak sekitar 18.000 kilometer. Setelah mengelilingi Indonesia kurang lebih satu bulan, obor tersebut rencananya akan tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat pada saat acara pembukaan pada 18 Agustus 2018.
Api obor sengaja didatangkan dari India karena India merupakan tuan rumah Asian Games untuk pertama kalinya pada tahun 1951. Api ini diambil dari lokasi api abadi Asian Games di India, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, tempat Asian Games pertama kali digelar di India. Api sengaja didatangkan dari sumber api abadi dari India sebagai lambang semangat yang terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk berprestasi. Api abadi dari India itu dibawa dengan perlakuan khusus dan tak boleh padam hingga tiba di Indonesia.
Setelah tiba di Indonesia, api abadi dari India akan disatukan dengan api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Penyatuan api tersebut akan digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta.
Berikut ini rutenya : Yogyakarta-Semarang (18 Juli) Solo (19-20 Juli) Blitar-Kepanjen-Malang (20 Juli) Bromo-Probolinggo-Situbondo- Bondowoso (21 Juli) Banyuwangi (22 Juli) Gilimanuk-Kuta-Tanah Lot-Tampak Siring-Denpasar-GWK Bali (23-25 Juli) Mataram (25 Juli) Raja Ampat-Sorong (26-27 Juli) Tanjung Bira-Makassar (28-29 Juli) Banjarmasin (30 Juli) Aceh (31 Juli) Danau Toba-Tobasa-Tapanuli Utara (31 Juli-1 Agustus) Pekanbaru-Siak (1 Agustus) Bukit Tinggi (2 Agustus) Jambi (2 Agustus) Palembang-Musi Banyuasin-Panukal Abab Lelatang Ilir-Prabumulih-Ogan Ilir-OKI (3-7 Agustus) Tulang Bawang-Lampung (7-8 Agustus) Serang (9-10 Agustus) Purwakarta-Bandung-Garut (10-12 Agustus) Cianjur-Bogor (13-14 Agustus) Istana Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta (15-18 Agustus).
Api obor sengaja didatangkan dari India karena India merupakan tuan rumah Asian Games untuk pertama kalinya pada tahun 1951. Api ini diambil dari lokasi api abadi Asian Games di India, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, tempat Asian Games pertama kali digelar di India. Api sengaja didatangkan dari sumber api abadi dari India sebagai lambang semangat yang terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk berprestasi. Api abadi dari India itu dibawa dengan perlakuan khusus dan tak boleh padam hingga tiba di Indonesia.
Setelah tiba di Indonesia, api abadi dari India akan disatukan dengan api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Penyatuan api tersebut akan digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta.
Berikut ini rutenya : Yogyakarta-Semarang (18 Juli) Solo (19-20 Juli) Blitar-Kepanjen-Malang (20 Juli) Bromo-Probolinggo-Situbondo- Bondowoso (21 Juli) Banyuwangi (22 Juli) Gilimanuk-Kuta-Tanah Lot-Tampak Siring-Denpasar-GWK Bali (23-25 Juli) Mataram (25 Juli) Raja Ampat-Sorong (26-27 Juli) Tanjung Bira-Makassar (28-29 Juli) Banjarmasin (30 Juli) Aceh (31 Juli) Danau Toba-Tobasa-Tapanuli Utara (31 Juli-1 Agustus) Pekanbaru-Siak (1 Agustus) Bukit Tinggi (2 Agustus) Jambi (2 Agustus) Palembang-Musi Banyuasin-Panukal Abab Lelatang Ilir-Prabumulih-Ogan Ilir-OKI (3-7 Agustus) Tulang Bawang-Lampung (7-8 Agustus) Serang (9-10 Agustus) Purwakarta-Bandung-Garut (10-12 Agustus) Cianjur-Bogor (13-14 Agustus) Istana Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta (15-18 Agustus).
Dewi Sartika

Dewi Sartika is a famous woman hero in Indonesia, she born on on 4 December 1884 in Cicalengka, Bandung. died in Tasikmalaya, 11 September 1947 is a pioneering figure for women's education, was recognized as a National Hero. His father, Raden Somanagara was a freedom fighter. After the death of his father, Dewi Sartika treated by his uncle. From his uncle, he received instruction regarding kesundaan, Western culture insights gained from
education thanks to a Dutch lady Resident Assistant.
She showed her potential in the world of education as a child. In fact, she taught children of kepatihan maid, so they were all able to read and write a few words in Dutch.
This made Cicalengka in an uproar. People felt shocked because at that time there had been no rabble of children who can read and write.
As a teenager, Dewi Sartika was back to Bandung and stayed with her mother. She was more determined to reach her goal, which was to establish a school that aims to promote women’s education.
education thanks to a Dutch lady Resident Assistant.
She showed her potential in the world of education as a child. In fact, she taught children of kepatihan maid, so they were all able to read and write a few words in Dutch.
This made Cicalengka in an uproar. People felt shocked because at that time there had been no rabble of children who can read and write.
As a teenager, Dewi Sartika was back to Bandung and stayed with her mother. She was more determined to reach her goal, which was to establish a school that aims to promote women’s education.
After a very long struggle, she finally managed to establish a school that is devoted to women. Then, on January 16, 1904, after consultation with the Regent R.A.A Martanagara, for the first time, she managed to open a school.
The school was given the name of Sakola Istri or Sekolah Perempuan. Sakola Istri was the first school in the Dutch East Indies, it was originally only had 20 students. Sakola Istri was located in Bandung district hall, she was helped by two cousins, Ny. Poerwa and Nyi. Oewid. At the top, in 1912, she had 9 Sakola Istri in Pasundan. In 1914, Sakola Istri was renamed Sakola Kautamaan Istri Exactly in 1920 the whole region of Pasundan owned Sakola Kautamaan Istri.
In September 1929, when Sakola Kautamaan Istri was 25 years, the school became the Sakola Raden Dewi. As for her dedication in this field, she was awarded by the Indian – Dutch government.
The school was given the name of Sakola Istri or Sekolah Perempuan. Sakola Istri was the first school in the Dutch East Indies, it was originally only had 20 students. Sakola Istri was located in Bandung district hall, she was helped by two cousins, Ny. Poerwa and Nyi. Oewid. At the top, in 1912, she had 9 Sakola Istri in Pasundan. In 1914, Sakola Istri was renamed Sakola Kautamaan Istri Exactly in 1920 the whole region of Pasundan owned Sakola Kautamaan Istri.
In September 1929, when Sakola Kautamaan Istri was 25 years, the school became the Sakola Raden Dewi. As for her dedication in this field, she was awarded by the Indian – Dutch government.
Wednesday, July 25, 2018
Alasan saya memilih SMAN 68 Jakarta
Sejak awal, saya memang sudah ingin masuk ke SMAN 68 Jakarta atas kemauan saya sendiri, orang tua saya juga mendukung saya karena SMAN 68 merupakan sekolah favorit di Jakarta Pusat, bahkan di DKI Jakarta. Saya tadinya bersekolah di SMPN 216 jakarta jadi saya sudah sering mendengar tentang prestasi SMAN 68. SMAN 68 juga dekat dengan rumah saya sehingga memudahkan saya untuk berangkat dan pulang sekolah.
SMAN 68 terekenal dengan siswa-siswinya yang berprestasi, banyak sekali lulusan SMAN 68 yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada dan masih banyak lagi yang lainnya. SMAN 68 juga memiliki kuota yang banyak untuk jalur undangan, sehingga peluang saya untuk masuk PTN favorit lebih besar. SMAN 68 juga memiliki banyak fasilitas yang bagus, ada 23 pilihan ekstrakulikuler di SMAN 68 yang semuanya memiliki banyak prestasi masing masing.
Saya sangat bersyukur bisa masuk SMAN 68 karena tidak mudah untuk bersekolah disini, banyak orang diluar sana yang sangat ingin bersekolah di SMAN 68, maka dari itu saya ingin belajar dengan giat dan sungguh sungguh agar dapat mengejar cita cita saya.
SMAN 68 terekenal dengan siswa-siswinya yang berprestasi, banyak sekali lulusan SMAN 68 yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada dan masih banyak lagi yang lainnya. SMAN 68 juga memiliki kuota yang banyak untuk jalur undangan, sehingga peluang saya untuk masuk PTN favorit lebih besar. SMAN 68 juga memiliki banyak fasilitas yang bagus, ada 23 pilihan ekstrakulikuler di SMAN 68 yang semuanya memiliki banyak prestasi masing masing.
Saya sangat bersyukur bisa masuk SMAN 68 karena tidak mudah untuk bersekolah disini, banyak orang diluar sana yang sangat ingin bersekolah di SMAN 68, maka dari itu saya ingin belajar dengan giat dan sungguh sungguh agar dapat mengejar cita cita saya.
Subscribe to:
Posts (Atom)